Tugas Besar Sistem Digital





1. Tujuan [Kembali]
  • Mampu menjelaskan dan memahami prinsip kerja encoder-decoder, mux-demux.
  • Mampu mengaplikasikan transistor bipolar, op amp, water level sensor, Touch, Infra red, PIR, LM35, dan rain sensor pada rangkaian dispenser otomatis.

2. Alat dan Bahan [Kembali]

- Alat

● Baterai

    Baterai berfungsi untuk memberi daya pada rangkaian.
● DC Voltmeter

Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik.

● Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.

- Bahan
● Resistor

Resistor berfungsi untuk menghambat serta mengatur arus listrik di dalam suatu rangkaian elektronika.

Spesifikasi resistor


Kapasitor Pompa Air

Kapasitor berfungsi untuk start atau memutar rotor untuk pertamakali.

Spesifikasi kapasitor pompa air


● Dioda

Spesifikasi dioda

1. arus searah jangka panjang maksimum pada 75 ° C - 1.0 A
2. arus pulsa maksimum dengan durasi pulsa 3,8 ms - 30 A
3. drop tegangan melintasi dioda pada arus 1,0A - 1,1 V
4. kisaran suhu operasi - -65 ... + 175 ° Π‘
5. frekuensi kerja maksimum - 1 MHz


● Transistor Bipolar BC547

Transistor BC547 merupakan transistor jenis NPN. Prinsip kerja dari transistor NPN adalah: arus akan mengalir dari kolektor ke emitor jika basisnya dihubungkan ke ground (negatif). Arus yang mengalir dari basis harus lebih kecil daripada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor, oleh sebab itu maka ada baiknya jika pada pin basis dipasang sebuah resistor.

Konfigurasi pin transistor BC547

Spesifikasi transistor BC547

1. DC current gain maksimal 800
2. Arus Collector kontinu (Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter (Vbe) 6V
4. Arus Base maksimal 5mA

 

● Induktor


Induktro berfungsi untuk menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.

Spesifikasi induktor

● Op Amp LM358

IC LM358 berungisi sebagai rangkaian detektor inveting untuk membandingkan dua keadaan.

Konfigurasi pin Op Amp

Spesifikasi Op Amp

Gelombang I/O Op Amp

 Gerbang NOT 7404


Konfigurasi pin gerbang NOT 7404
Pin 1: The pin 1 is the input for 1st NOT Gate.
Pin 2: Pin 2 is the output of 1st NOT Gate.
Pin 3: Pin 3 is connected to the input of the 2nd NOT Gate.
Pin 4: Pin 4 is the output of the 2nd NOT Gate.
Pin 5: Pin 5 is connected to the input of the 3rd NOT Gate.
Pin 6: Pin 6 is connected to the output terminal of the 3rd NOT Gate.
Pin 7: Pin 7 is the ground pin, it is used to provide power supply to the IC.
Pin 8: It is the output pin of the 4th Gate.
Pin 9: It provides the input pin for the 4th Gate.
Pin 10: Output of the 5th Gate is connected to the pin 10
Pin 11: Input of the 5th Gate.
Pin 12: It is connected to the output of the 6th Gate.
Pin 13: The pin 13 is connected to the input of 6th Gate.
Pin 14: It is the Vcc terminal of the IC, it is used to provide the power supply to the IC chip.

Spefikasi Gerbang NOT 7404

 Gerbang XOR (IC 4030)


Spesifikasi 
Gerbang XOR (IC 4030)

- Wide supply voltage range: 3.0V to 15V 
- Low power: 100 nW (typ.) 
- Medium speed operation: tPHL = tPLH = 40 ns (typ.) at CL = 15 pF, 10V supply 
- High noise immunity 0.45 VCC (typ.)

Konfigurasi pin gerbang XOR (IC 4030)



Datasheet gerbang XOR (IC 4030)



● Decoder (IC 7447)


IC 7447, merupakan IC TTL Decoder BCD to 7 Segment. IC ini berfungsi untuk mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).

Konfigurasi pin decoder (IC 7447)


Datasheet Decoder (IC 7447)



● Encoder  (IC 74147)



‎Encoder TTL ini memiliki fitur decoding prioritas input untuk memastikan bahwa hanya baris data urutan tertinggi yang dikodekan. Perangkat ‎‎74147‎‎ dan 74LS147 mengkodekan sembilan baris data ke BCD empat baris (8-4-2-1). Kondisi nol desimal tersirat tidak memerlukan kondisi input, karena nol dikodekan ketika kesembilan baris data berada pada tingkat logika tinggi.‎


Spesifikasi Encoder  (IC 74147)

- It operates at 4.5V to 5.5 DC voltage. 

- It delivers output current from low 70Β΅A to high 8mA 

- It operates at the temperature from -55℃ to 70℃ 

- Logic Case packaging type: DIP Mounting Type: Through Hole


Konfigurasi pin Encoder  (IC 74147)

Konfigurasi pin Encoder  (IC 74147)



Tabel kebenaran IC 74147


Demultiplexer IC 4555


Spesifikasi demultiplexer IC 4052
Model: 4555 
Type: CMOS 
Logic function: Dual Binary to 1 of 4 
Decoder/Demultiplexers 
Supply voltage: 3 - 15 VDC 
Output current: 4.2 mA Power: 500 mW 
Operating temperature: -55 to +125 C 
Package/case: DIP16 
Mounting: THT


Konfigurasi pin 


 

Datasheet Multiplexer  (IC 4052) 

- Komponen Input

● Water Level Sensor

Water level sensor berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air.

Konfigurasi pin water level sensor

"S" stand for signal input
"+" stand for power supply
"-" stand for GND

Spesifikasi water level sensor

1. Tegangan kerja: 5V
2. Bekerja Saat Ini: <20ma br="">3. Antarmuka: Analog
4. Lebar deteksi: 40mm × 16mm
5. Suhu Kerja: 10 ℃ ~ 30 ℃
6. Berat: 3g
7. Ukuran: 65mm × 20mm × 8mm
8. Antarmuka yang kompatibel dengan Arduino
9. Konsumsi daya rendah
10. Sensitivitas tinggi
11. Sinyal tegangan keluaran: 0 ~ 4.2V

Aplikasi water level sensor

1. Mendeteksi curah hujan Rainfall detecting
2. Kebocoran cairan
3. Kepenuhan tank air

Grafik respon water level sensor


● Sensor PIR



Sensor PIR (Passive Infra Red) berfungsi untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari objek berupa manusia.

Konfigurasi pin sensor PIR


Spesifikasi sensor PIR
1. Vin : DC 5V 9V
2. Radius : 180 derajat
3. Jarak deteksi : 5 7 meter
4. Output : Digital TTL
5. Memiliki setting sensitivitas
6. Memiliki setting time delay
7. Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm
8. Berat : 10 gr

Grafik respon sensor PIR

● NTC



NTC berfungsi sebagai sensor pada rangkaian elektronika yang berhubungan dengan Suhu (Temperature).

Spesifikasi LM35

- Dikalibrasi Langsung dalam Celcius (Celcius) 

- Faktor Skala Linear + 10-mV / ° C 0,5 ° C Pastikan Akurasi (pada 25 ° C) 

- Dinilai untuk Rentang Penuh −55 ° C hingga 150 ° C 

- Cocok untuk Aplikasi Jarak Jauh 

- Biaya Rendah Karena Pemangkasan Tingkat Wafer Beroperasi Dari 4 V hingga 30 V

- Pembuangan Arus Kurang dari 60-ΞΌA 

- Pemanasan Mandiri Rendah, 0,08 ° C di Udara Diam

- Hanya Non-Linearitas ± ¼ ° C Tipikal 

- Output Impedansi Rendah, 0,1 Ξ© untuk Beban 1-mA


Konfigursi pin LM35


Grafik respon sensor NTC



● Rain Sensor


Rain sensor berfungsi untuk mendeteksi kebocoan dari tank air.

Konfigurasi pin rain sensor



Spesifikasi rain sensor

1. Konsumsi daya sangat sedikit
2. Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
3. Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
4. Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
5. Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
6. Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
7. Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
8. Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor
9. Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
10. Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm

Grafik respon rain sensor

● Sensor Magnetic Reed Switch



Sensor magnetic berfungsi untuk mendeteksi magnet yang diletakkan beredekatan di jendela apakah magnet menjauh atau mendekat.

Konfigurasi pin sensor magnetic


Spesifikasi sensor magnetic

1. Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
2. Output format: Digital switching output ( 0 and 1 )
3. LEDs indicating output and power
4. PCB Size: 32mm x 14mm
5. LM393 based design
6. Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC

Grafik respon sensor magnetik



● Touch Sensor

Touch sensor berfungsi untuk mengatifkan lampu jika disentuh.

Konfigurasi pin touch sensor

Spesifikasi sensor PIR

1. Konsumsi daya sangat sedikit
2. Tegangan: 2-5.5V DC (optimal 3v)
3. Dapat menggantikan fungsi tombol saklar
4. Dilengkapi 4 buah lubang baut M2
5. Ukuran: 24x24x7.2mm
6. Output high VOH: 0.8VCC (typical)
7. Output low VOL: 0.3VCC (max)

Grafik respon touch sensor



● LDR


LDR (Light Dependent Resistor) berfungsi untuk mendeteksi cahaya dari senter rampok yang mana nilai resistansinya akan berubah seiring intensitas cahaya yang mengenai sensor.

Konfigurasi pin LDR


Spesifikasi sensor LDR

Grafik respon LDR

● Vibration Sensor

Sensor vibrasi berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran pada brankas yang akan diubah dalam ke dalam sinyal listrik.

Konfigurasi pin vibration sensor

Spesifikasi vibration sensor

Grafik respon sensor vibrasi

● Push Button


Push Button digunakan sebagai saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.

Konfigurasi pin dan spesifikasi push button


- Komponen Output

    ● Relay



    Relay berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian.

    Konfigurasi pin relay


    Spesifikasi relay


    ● LED



    LED berfungsi sebagai indikator.

    Spesifikasi pin LED


    Konfigurasi pin LED


    ● Heater

    Heater adalah komponen yang membuat aliran listrik menjadi panas.

    ● Motor DC

    Motor DC berfungsi sebagai motor penggerak pompa air dan pendingin air.

    Konfigurasi motor dc

    Spesifikasi motor dc

    1. Stepper motor tipe bipolar yang bekerja pada tegangan 9V.
    2. Tipe: bipolar.
    3. Kondisi: refurbished, sudah diuji @ 9V.
    4. Tegangan kerja: 12V (new-rated), 259mA.
    5. Resolusi: 7,5ΒΊ/step (full step).
    6. Torsi: 38,2 mN.m (new-rated).

    ● Buzzer

    Buzzer berfungsi sebagai peringatan bahwa tank air mengalami kebocoran.

    Konfigurasi pin buzzer


    Spesifikasi buzzer

    ● 7 Segment Anoda


    Layar tujuh segmen adalah salah satu perangkat layar untuk menampilkan sistem angka desimal yang merupakan alternatif dari layar dot-matrix. Layar tujuh segmen ini sering kali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik.

    Data Sheet Seven segment




    - Komponen Lainnya

    ● Ground

    ● Logicstate


    3. Dasar Teori [Kembali]

    ● Resistor



    Resistor adalah komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ξ©) yang merupakan satuan SI untuk resistansi listrik. Resitor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm (V =I.R).

    Simbol resistor



    Cara menentukan nilai resistor dengan gelang warna :

    1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
    2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
    3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
    4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang keempat atau pangkatkan angk tersebut dengan 10 (10^n) dan dikalikan ke ketiga warna gelang tadi.
    5. Gelang kelima ini merupakan nilai toleransi dari resistor.



    Rumus Resistor

    Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n

    Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
    Dimana :
    Rtotal = Total Nilai Resistor
    R1 = Resistor ke-1
    R2 = Resistor ke-2
    R3 = Resistor ke-3
    Rn = Resistor ke-n

    ● Transistor Bipolar



    Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
    1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
    2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
    3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor melalui kolektor.

    Jenis-jenis Transistor Bipolar

    Transistor Bipolar terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP. • Transistor NPN adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan positif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Kolektor ke Emitor.
    • Transistor PNP adalah transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan tegangan negatif pada terminal Basis untuk mengendalikan aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari Emitor ke Kolektor.


    3 konfigurasi transistor bipolar

    Cara membedakan transistor NPN dengan PNP 


    Karakteristik input
    Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN dan PNP. Transistor memiliki dua sambungan: satu antara emitter dan basis, dan yang lain antara kolektor dan basis. Karena itu, sebuah transistor seperti dua buah dioda yang saling bertolak belakang yaitu dioda emitter-basis, atau disingkat dengan emitter dioda dan dioda kolektor-basis, atau disingkat dengan dioda kolektor.
    Bagian emitter-basis dari transistor merupakan dioda, maka apabila dioda emitter-basis dibias maju maka kita mengharapkan akan melihat grafik arus terhadap tegangan dioda biasa. Saat tegangan dioda emitter-basis lebih kecil dari potensial barriernya, maka arus basis (Ib) akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial barriernya, arus basis (Ib) akan naik secara cepat.

    Karakteristik output
    Sebuah transistor memiliki empat daerah operasi yang berbeda yaitu daerah aktif, daerah saturasi, daerah cutoff, dan daerah breakdown. Jika transistor digunakan sebagai penguat, transistor bekerja pada daerah aktif. Jika transistor digunakan pada rangkaian digital, transistor biasanya beroperasi pada daerah saturasi dan cutoff. Daerah breakdown biasanya dihindari karena resiko transistor menjadi hancur terlalu besar.

    Gelombang I/O Transistor

    ● Kapasitor Pompa Air

    Kapasitor pada motor listrik 1 fasa hanya berfungsi sebagai starter atau membantu motor untuk bisa memulai berputar. Didalam motor listrik 1 fasa kapasitor terdapat 2 koil/kumparan, yaitu koil utama dan koil bantu. Ketika steker listrik di tancapkan dan arus listrik masuk, maka ke 2 koil tersebut mendapatkan aliran listrik. Koil utama akan secara langsung dialiri listrik; sementara pada koil bantu arus listrik akan melewati kapasitor lebih dahulu sebelum mengalirinya. Pada saat ini terjadi tarik menarik medan magnit yang menyebabkan rotor mulai berputar, setelah motor berputar kapasitor akan memutuskan aliran listrik sehingga koil bantu saat ini sudah tidak menerima pasokan listrik lagi.

    Pada intinya kapasitor hanya berfungsi untuk start atau memutar rotor untuk pertamakali. Jadi ketika kapasitor rusak maka arus tak bisa melewati koil bantu sehingga motor listrik pompa air tidak berputar.

    a. Fungsi Kapasitor Pompa Air sebagai Kapasitor Start

    Jika sobat hanya melihat satu kapasitor saja pada pompa air maka fungsi kapasitor pada pompa air ini adalah sebagai kapasitor start (capacitor start) untuk membantu putaran awal saat pompa pertama kali dinyalakan.

    Perlunya kapasitor ini karena torsi putaran awal dinamo dengan supply listrik arus AC yang cukup besar sehingga tenaga dari jala listrik PLN saja tidak cukup. Oleh karena itu kapasitor pada pompa air dipasang pada bagian coil start gulungan dinamo pompa air.

    Kurang lebih berikut ini secara umum adalah gambar rangkaian listrik pada pompa air, perlu diketahui mungkin pada beberapa model terdapat perbedaan :

    Jika tidak ada kapasitor start atau kondisi kapasitor sudah dalam keadaan rusak pada pompa air maka dinamo hanya akan berdengung saja karena tidak cukup tenaga untuk memutar motor listrik. Untuk itulah fungsi kapasitor pada pompa air digunakan.

    b. Fungsi Kapasitor Pompa Air sebagai Kapasitor Run

    Selain sebagai kapasitor start, pada beberapa pompa air juga terdapat kapasitor running (capacitor running), fungsi kapasitor running pada pompa air adalah supaya putaran dinamo menjadi lebih halus sekaligus lebih bertenaga.

    Kapasitor Run biasanya memiliki nilai kapasitas yang lebih rendah dari kapasitor start dan biasanya bukan dari jenis kapasitor elektrolit. Jika terdapat kerusakan pada run kapasitor maka harus diganti dengan nilai yang sesuai karena jika kapasitansi terlalu tinggi akan menyebabkan pergeseran fasa tidak sempurna. Berikut ini contoh diagram pompa air dengan kapasitor start dan running :

    Jika kapasitor Run terlalu tinggi, maka akan menyebabkan pergeseran fasa kurang dari seharusnya, arus yang mengalir ke dinamo akan terlalu besar dan menyebabkan dinamo overheat.

    Sebaliknya jika kapasitor Run terlalu rendah akan menyebabkan pergeseran fasa menjadi lebih besar, arus ke dinamo menjadi kurang yang menyebabkan performa dinamo pompa air menurun dan suara pompa menjadi kasar.

    ● Dioda

    Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.

    Dalam ilmu fisika dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika. Elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip kerja dari anode berdasarkan teknologi pertemuan positif dan negative semikonduktor. Sehingga anode dapat menghantarkan arus litrik dari anoda menuju katoda, tetapi tika sebaliknya katoda ke anoda.

    Dioda digambarkan seperti sebuah switch/saklar dimana saklar tersebut hanya akan bekerja di beri tegangan atau arah arus sesuai dengan polaritas kaki ioda itu sendiri. Pada arah bias maju, bias kaki anoda diberikan tegangan (+) dan tegangan (-) pada katoda maka dioda akan dapat mengalirkan arus pada satu arah. Sedangkan pada arah arus mundur bias dimana kaki anoda diberi tegangan (-) dan tegangan (+) pada katoda maka saklar menjadi terbuka atau saklar OFF.

    Jenis-jenis dioda : 1. Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan 2. Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC. 3. Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali 4. Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan. 5. Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya

    ● Induktor

    Induktor merupakan komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

    Kemampuan Induktor atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (Β΅H). Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam Rangkaian Elektronika adalah huruf “L”.

    ● Op Amp

    Penguat operasional atau yang dikenal sebagai Op-Amp merupakan suatu rangkaian terintegrasi atau IC yang memiliki fungsi sebagai penguat sinyal, dengan beberapa konfigurasi. Secara ideal Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang tak berhingga serta impedansi keluaran sama dengan nol. Dalam prakteknya, Op-Amp memiliki impedansi masukan dan penguatan yang besar serta impedansi keluaran yang kecil.

    Op-Amp memiliki beberapa karakteristik, diantaranya:
    a. Penguat tegangan tak berhingga (AV = ∼)
    b. Impedansi input tak berhingga (rin = ∼)
    c. Impedansi output nol (ro = 0) d. Bandwidth tak berhingga (BW = ∼)
    d. Tegangan offset nol pada tegangan input (Eo = 0 untuk Ein = 0)

    Rangkaian dasar Op Amp

    ● Gerbang NOT 7404


    Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT berikut.


    Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas. Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan) bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1"

    ● Gerbang XOR (IC 4030)



    Gerbang XOR adalah kombinasi dari gerbang-gerbang logika yang komplek yang digunakan untuk membentuk rangkaian logika aritmatika, komparator dan rangkaian untuk mendeteksi error. Gerbang logika Ex-OR disimbolkan seperti pada gambar berikut ini. Dalam bentuk aljabar Boolean, logika Ex-OR dapat dituliskan seperti berikut ini. Gerbang logika Ex-OR biasanya digunakan untuk membuat rangkaian operasi  aritmatika dan perhitungan khusus Adder dan Half-Adder. Gerbang logika Ex-OR dapat berfungsi sebagai “carry-bit” atau sebagai kontroller inverter, di mana salah satu input melewatkan data biner dan input lainnya berfungsi sebagai pemberi signal kontrol. Tabel kebenaran untuk logika Ex-OR adalah

    ● Decoder (IC 7447)


    IC BCD 7447 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 7447 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448. 

    IC ini sangat membantu untuk meringkas masukan seven segmen dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan BCD cukup dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver seven segment. Berikut konfigurasi Pin IC 7447.

    Konfigurasi pin decoder (IC 7447)

    a. Pin Input IC BCD, memiliki fungsi sebagai masukan IC BCD yang terdiri dari 4 Pin, nama    pin masukan BCD dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B, C  dan D. Pin input berkeja    dengan logika High=1. 

    b. Pin Ouput IC BCD, memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven segmen sesuai data yang    diolah dari pin input. Pin output berjumlah 7 pin yang namanya dilambangkan dengan    aljabar huruf kecil yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output bekerja dengan logika low=0. Karena itulah IC 7447 digunakan untuk seven segment common anode. 

    c. Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low,      sehingga semua led pada seven segmen menyala dan menampilkan angka 8. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven segment. 

    d. Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI akan aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif. 

    e. Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif. 

    Pada aplikasi IC dekoder 7447, ketiga pin (LT, RBI dan RBO) harus diberi logika HIGH=1 agar tidak aktif. Baik IC 7447 atau 7448 pada bagian output perlu dipasang resistor untuk membatasi arus yang keluar sehingga led pada seven segment bekerja secara optimal. Berikut ini rangkaian IC dekoder 7448 untuk konfigurasi seven segment common cathode.


    ● Demultiplexer IC 4555

    Pada komponen demultiplexer, terdapat satu jalur input dan banyak jalur output. Jalur input inilah yang akan dihubungkan dengan multiplexer. Tanpa adanya kedua komponen tersebut, perintah yang dimasukkan oleh operator kemungkinan tidak berjalan dengan lancar, atau minimal sangat lambat. Dengan demikian, komponen itu diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan.

    Klasifikasi demultiplexer 
    a. 16-1 deultiplexer (4 Baris)
    b. 8-1 demultiplexer (3 Baris) 
    c. 4-1 demultiplexer (2 Baris) 
    d. 2-1 demultiplexer (1 Baris) 



    CD4052 dapat digunakan sebagai Demultiplexer 1:4 juga, yaitu dapat mengambil satu input dan menyediakan salah satu dari 4 saluran keluaran berdasarkan pin pilih saluran. Di sini pin input akan menjadi X dan Y. Pin output dapat berupa X0,Y0 atau X1,Y1 atau X2,Y2 atau X3,Y3 berdasarkan nilai yang ditetapkan pada pin A dan B. Kami telah membahas cara memilih saluran menggunakan pin A dan B pada tabel di atas.    

    saluran 2 dipilih dengan menjadikan A sebagai 0 dan B sebagai 1. Dan karenanya input yang diberikan ke pin X dan Y direfleksikan pada pin saluran 2 X2 dan Y2

    - Komponen Input

    ● Water Level Sensor

    Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Pada rangkaian ini bisa digunakan capcitor dan induktor agar switch relay tidak berpindah-pindah. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor. Semakin banyak air yang mengenai lempengan tersebut, maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan sebaliknya.

    Grafik respon water level sensor

    ● Sensor PIR



    Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi, sebagai contoh ketika terdeteksi sebuah gerakan dari sumber infra merah dengan suhu tertentu yaitu manusia mencoba melewati sumber infra merah yang lain misal dinding, maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
    Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu, Lensa Fresnel, Penyaring Infra Merah, Sensor Pyroelektrik, Penguat Amplifier, Komparator.

    a. Lensa Fresnel
    Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.

    b. IR Filter
    IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.

    c. Pyroelectric Sensor
    Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.

    d. Amplifier
    Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.

    e. Komparator
    Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.



    Cara kerja sensor Passive Infra Red (PIR)

    Sensor PIR bekerja dengan cara menangkap pancaran infra merah, kemudian pancaran infra merah yang tertangkap akan masuk melalui lensa Fresnel dan mengenai sensor pyroelektrik, sinar infra merah mengandung energi panas membuat sensor pyroelektrik dapat menghasilkan arus listrik. Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara analog oleh sensor. Kemudian komperator akan membandingkan sinyal yang sudah diterima dengan tegangan referensi tertentu yang berupa keluaran sinyal 1-bit. Sensor PIR hanya akan mengeluarkan logika 0 dan 1. 0 saat sensor tidak mendeteksi adanya perubahan pancaran infra merah dan 1 saat sensor mendeteksi infra merah. Sensor PIR hanya dapat mendeteksi pancaran infra merah dengan panjang gelombang 8-14 mikrometer. Manusia memiliki suhu badan yang dapat menghasilkan pancaran infra merah dengan panjang gelombang antara 9-10 mikrometer, panjang gelombang tersebut dapat terdeteksi oleh sensor PIR membuat sensor ini sangat efektif digunakan sebagai human detektor. Sensor PIR hanya akan mendeteksi jika objek bergerak atau secara teknis saat terjadi adanya perubahan pancaran infra merah. Pada umumnya sensor PIR memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, namun sensor PIR memiliki jangkauan jarak dan sudut pembacaan yang bervariasi, tergantung karakteristik sensor.

    Grafik respon sensor Passive Infra Red (PIR)

    1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan

    Grafik Pir terhadap arah, jarak, dan kecepatan


    Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.

    2. Respon terhadap suhu

    Grafik PIR terhadap suhu


    Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.

    ● NTC


    Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan. 

    Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang diberikan kesensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus sebesar 60 Β΅A hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5ΒΊC pada suhu 25ΒΊC

    Grafik respon sensor NTC



    ● Rain Sensor

    Rain sensor merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi hujan turun atau tidak. Intinya sensor ini jika terkena air pada papan sensornya maka resistansinya akan berubah, semakin banyak semakin kecil dan sebaliknya. Pada sensor ini, terdapat integrated circuit atau IC (komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor, dan lain-lain) komparator yang berfungsi memberikan sinyal berupa logika ‘on’ dan ‘off’.

    Sensor hujan adalah jenis sensor yang berfungsi untuk mendeteksi terjadinya hujan atau tidak, yang dapat difungsikan dalam segala macam aplikasi dalam kehidupan sehari – hari. Dipasaran sensor ini dijual dalam bentuk module sehingga hanya perlu menyediakan kabel jumper untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau Arduino.

    Prinsip kerja dari module sensor ini yaitu pada saat ada air hujan turun dan mengenai panel sensor maka akan terjadi proses elektrolisasi oleh air hujan. Dan karena air hujan termasuk dalam golongan cairan elektrolit yang dimana cairan tersebut akan menghantarkan arus listrik.

    Pada sensor hujan ini terdapat ic komparator yang dimana output dari sensor ini dapat berupa logika high dan low (on atau off). Serta pada modul sensor ini terdapat output yang berupa tegangan pula. Sehingga dapat dikoneksikan ke pin khusus Arduino yaitu Analog Digital Converter.

    Dengan singkat kata, sensor ini dapat digunakan untuk memantau kondisi ada tidaknya hujan di lingkungan luar yang dimana output dari sensor ini dapat berupa sinyal analog maupun sinyal digital.

    Grafik respon rain sensor

    ● Push Button

    Push Button adalah saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start, stop reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open).

    Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontak tidak berubah, apabila ditekan maka kontak NC akan berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor – motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri – industri.

    Push button dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:

    a. Tipe Normally Open (NO)
    Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap sehingga arus listrik akan mengalir.

    b. Tipe Normally Close (NC)
    Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan terputus.

    c. Tipe NC dan NO
    Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan membuka dan kontak yang membuka akan tertutup


    ● Touch Sensor

    Sensor sentuh merupakan sebuah saklar yang cara penggunaanya dengan cara disentuh menggunakan jari. Ketika sensor ini disentuh maka sensor akan bernilai HIGH, karena tubuh manusia terdapat aliran listrik sehingga sensor ini dapat bekerja. Sensor ini dapat kita gunakan untuk menyalakan lampu, motor, membuka pintu dan masih banyak lainnya.

    Dalam keadaan IDLE output yang dihasilkan adalah LOW (konsumsi daya sangat kecil) sedangkan saat ada jari yang menyentuh modul ini output yang dihasilkan adalah HIGH. Jika tidak ada aktifitas lebih dari 12 detik maka modul otomatis akan kembali ke mode IDLE (hemat daya).

    Modul dapat dipasang di belakang permukaan plastik, kaca dan bahan non-logam lainnya untuk menutupi permukaan sensor. Selain itu, jika kita dapat mengatur posisi yang tepat untuk sentuhan, kita juga dapat menyembunyikannya di dalam dinding, meja dan bagian tombol tersembunyi lainnya.

    Ketika jari menyentuh bagian sensor, modul menghasilkan sinyal high.

    a. Arus Output Pin Sink (@ VCC 3V, VOL 0.6V): 8mA
    b. Arus Output pin pull-up (@ VCC=3V, VOH=2.4V): 4mA
    c. Waktu respon (low power mode): max 220ms
    d. Waktu respon (touch mode): max 60ms

    Kelebihan:

    • Konsumsi daya yang rendah
    • Bisa menerima tegangan dari 2 ~ 5.5V DC
    • Dapat menggantikan fungsi saklar tradisional

    Rumus Tegangan sentuh maksimal
    𝐸𝑆 = πΌπ‘˜( π‘…π‘˜ + 1.5 πœŒπ‘ )
    Ket: πΌπ‘˜ = Arus fibrilasi
    π‘…π‘˜ = Nilai tahanan pada badan manusia
    πœŒπ‘  = Tahanan Jenis tanah

    Grafik respon touch sensor



    - Komponen Output

    ● Relay



    Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

    Relay terdapat 4 bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

    Kontak point relay terdiri dari 2 jenis yaitu:

    • Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada pada posisi close (tertutup).
    • Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berapa pada posisi open (terbuka).

    Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.

    ● LED



    LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

    Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna). LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.

    Tegangan maju LED

    ● Heater



    Heater merupakan alat yang digunakan sebagai pemanas air, alat ini menggunakan daya sebesar 100 watt yang yang nantinya daya terseput dikonversikan menjadi energi panas yang suhunya akan meningkaat 1 derajat setiap kenaikan tegangan 1V.

    ● Motor DC

    Motor yang beroperasi pada arus DC disebut sebagai Motor DC dan motor yang menggunakan arus AC disebut sebagai motor AC. Umumnya kamu tidak akan terlalu banyak menjumpai motor AC tetapi motor DC hampir digunakan dimana saja, yang mana di bidang listrik dinamai DC motor.

    Motor DC adalah motor listrik yang merupakan perangkat elektromekanis yang menggunakan interaksi medan magnet dan konduktor untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putar, dimana motor DC dirancang untuk dijalankan dari sumber daya arus searah (DC). Sudah lebih dari 100 tahun motor DC brush (disikat) digunakan dalam industri serta aplikasi domestik.

    Prinsip Kerja Motor DC

    Komponen utama dari Motor DC adalah Winding/liltan, Magnet, Rotors, Brushes, Stator dan sumber arus searah (Arus DC). Ketika armature ditempatkan dalam medan magnet yang dihasilkan oleh magnet maka armature diputar dengan menggunakan arus searah, hal ini menghasilkan gaya mekanik. Dengan memanfaatkan putaran motor DC banyak jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan.

    ● Buzzer



    Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz hingga 100 KHz untuk aplikasi ultrasound. Buzzer ini biasa dipakai pada sistem alarm. Juga bisa digunakan sebagai indikasi suara. Buzzer adalah komponen elektronika yang tergolong tranduser. Sederhananya buzzer mempunyai 2 buah kaki yaitu positive dan negative. Untuk menggunakannya secara sederhana kita bisa memberi tegangan positive dan negative 3 - 12V.

    Cara kerja buzzer:
    Tegangan Listrik yang mengalir ke buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut akan diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh manusia.

    ● 7 Segment Anoda

    Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment. 

    Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut. 

    Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk  dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.


    Tabel pengaktifan Seven Segment Display

    - Komponen Lainnya

    ● Ground



    Ground adalah suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde.

    ● Logicstate



    Logicstate berfungsi untuk menunjukkan keadaan logika o dan logika 1. Sinyal biner adalah sinyal digital yang hanya memiliki dua nilai yang valid. Dalam istilah fisik, pengertian logis dari sinyal biner ditentukan oleh level tegangan atau nilai arus sinyal, dan ini pada gilirannya ditentukan oleh teknologi perangkat. Dalam sirkuit TTL, misalnya, keadaan sebenarnya diwakili oleh logika 1, kira-kira sama dengan +5 volt pada garis sinyal; logika 0 kira-kira 0 volt. Tingkat tegangan antara 0 dan +5 volt dianggap tidak ditentukan.


    4. Percobaan [Kembali]

    ● Prosedur Percobaan

    1. Buka aplikasi proteus
    2. Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen led, buzzer, water level sensor, taouch sensor, LM35, PIR, Infra red, rain sensor, relay, transistor bipolar, resistor, kapasitor, induktor, baterai
    3. Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
    4. Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
    5. Jalankan simulasi rangkaian.

    ● Rangkaian Simulasi



    1. Saat water level sensor belum aktif dan tank masih diisi air

    ● Prinsip Kerja

    Saat ada yang ingin mengisi air maka sensor infrared yang berada di dispenser akan mendeteksi tangan orang. Tangan terdeteksi yang menyebabkan sensor IR berlogika 1, sehingga pin output dihubungkan ke kaki XOR. Unrtuk mendeteksi suhu ruangan digunakan LM35 di mana diatur jika >25 maka pendingin akan hidup sedangkan jika <25 maka pemanas akan hidup, diletakka di dekat dispenser. LM35 mendapat suplai dari baterai jika suhu >25 maka ada tegangan 0,27 V yang akan diteruskan ke detector inverting di mana Vref nya adalah 0,25 V, maka dengan menggunakan rumus Vo = (Vi - Vref) Aol, didapatkan tegangan sebesar +4 V artiya +Vsat kemudian diumpankan ke resistor lalu masuk ke kaki gerbang XOR kedua.

    Saat IR berlogika 0 dan LM5 aktif maka dengan prinsip gerbang XOR (berlogika 1 apabila salah satu input berlogika satu dan berlogika 0 apabila kedua input berlogika sama) maka menghasilkan keluaran 1 kemudian masuk ke pin A decoder dan pin A demux. Sedangkan jika IR berlogika 1 maka output di gerbang XOR akan berlogika 0 yang artinya mematikan pendingin.

     

    Saat suhu terdeteksi <25 maka input tersebut akan diteruskan ke kaki gerbang XOR yang digunakan untuk mematikan kipas. Kondisi sensor touch belum disentuh berarti berlogika 0. Saat suhu <25 maka vout yang keluar dari LM35 adalah 0,24 V dan diteruskan ke rangkaian detektor non inverting dengan Vref  +0,25 V, maka dengan menggunakan rumus Vo = (Vi - Vref) Aol, didapatkan tegangan sebesar +396 V artiya +Vsat kemudian diumpankan ke resistor dan masuk ke kaki gerbang XOR dan menghasilkan output berlogika 1 dan masuk ke pin B decoder dan pin B demux. Saat ingin mematikan pemanas maka sensor touch akan berlogika 1 sehingga ouput gerbang XOR adalah 0.

     

    Rangkaian pertama akan masuk ke decoder di pin A sedangkan rangkaian kedua masuk ke pin B decoder.

    Jika suhu >25 dan pendingin tidak ingin dimatikan maka dengan docoder berlogika 1 nya input A, dan input B, C, dan D berlogika 0, berdasarkan tabel kebenaran, output yang berlogika 1 adalah Qb dan Qc, sehingga display akan menunjukkan angka 1. Namun apabila

    IR berlogika 1 maka pin A, B, C, D akan berlogika 0 dan menghasilkan ouput  QA-QD berlogika 1 dan menampilkan angka 0 berarti pendingin mati.

     

    Jika suhu <25 dan pemanas tidak ingin dimatikan maka dengan docoder berlogika 1 nya input B, dan input lainnya berlogika 1, berdasarkan tabel kebenaran, output yang berlogika 1 adalah QA, B, D sehingga display akan menunjukkan angka 2. Namun apabila touch berlogika 1 maka pin A, B, C, G akan berlogika 0 dan menghasilkan ouput QA-QD berlogika 1 dan menampilkan angka 0 berarti pemanas mati.


    Untuk rangkain demux pin A mendapat input dari rangakain petama sedangkan pin B dari rangkaian 2. Apabila pin A berlogika 1 dan pin B berlogika 0 maka output Q1 akan mengaktifkan pendingin. Jika Pin B berlogika 1 dan pin A berlogika 1 maka pemanas akan hidup.


        Ketika suhu di ruangan besar dari 25 derajat celcius, maka tegangan yang keluar dengan menggunkan sensor LM35, lebih besar dari +0.25 V. Dengan menggunakan rangkaian detektor inverting dengan Vref nya +0.25 V, maka dengan menggunakan rumus Vo = (Vi - Vref) Aol, didapatkan tegangan sebesar +4 V. Yang kemudian diumpankan ke resistor R12 lalu ke kaki gerbang XOR 2 input, sedangkan kaki gerbang XOR satunya dihubungkan ke sensor sound. Output gerbang XOR dihubungkan ke kaki select A Demux 4555 dan kaki input A decoder 74247. Saat sound sensor berlogika 0, sedangkan kaki satunya lagi berlogika 1, maka dengan prinsip gerbang XOR, yaitu berlogika 1 apabila salah satu input berlogika satu dan berlogika 0 apabila kedua input berlogika sama, maka gerbang XOR akan berlogika 1. 

     

    Saat ada yang ingin mendekati dispenser air maka sensor PIR yang berada di dispenser akan mendeteksi keberadaan orang yang menyebabkan sensor IR berlogika 1, sehingga pin output dihubungkan ke kaki XOR. Untuk mendeteksi ketinggian air digunakan water level sensor terletak dalam gelas. Jika PIR berlogika 1 dan water masih berlogika 0 artinya masih mengisi maka pin A demux berlogia 1 dan membuat output Q1 logika 1 dan akan menghidupkan pompa air. Jika air sudah penuh maka Water akan aktif dan input pin A Demux akan berlogika 1 sehingga ouput pin Q1 akan berlogika 0 sehingga mematikan pompa.

     

    Jika terjadi kegagaln pada sesnor water maka akan digukanak ensor rain dimana input rangkaian ni mengambil dari snsor water dengan keadaan sensor tidak aktif yaitu blogika 0 yang akan diteryskan ke rangkaian dtektor dan sensor rain akan berlogika 1 sehingga menghasilkan input demux pin A dan B berlogika 1 sehingga menghasilkan output pin Q3  berlogika 1 dan motor akan menutup katup air dan membunyikan alarm.


    5. Video [Kembali]



    6. Link Download [Kembali]
    • Download HTML Klik
    • Download rangkaian proteus Klik
    • Download video simulasi Klik
    • Download datasheet resistor Klik
    • Download datasheet dioda Klik
    • Download datasheet transistor bipolar Klik
    • Download datasheet datasheet Op Amp Klik
    • Download datasheet relay Klik
    • Download datasheet motor dc Klik
    • Download datasheet capacitor Klik
    • Download datasheet buzzer Klik
    • Download datasheet induktor Klik
    • Download datasheet Gerbang NOT (IC 7404) Klik
    • Download datasheet Gerbang XOR (IC 4030)r Klik
    • Download datasheet Decoder (IC 7447)r Klik
    • Download datasheet Encoder (IC 74147) Klik
    • Download datasheet 7 Segment Anoda Klik
    • Download datasheet mux-demux (IC 4052) Klik
    • Download datasheet Adder (IC 7482) Klik
    • Download datasheet water level sensor Klik
    • Download datasheet PIR snesor Klik
    • Download datasheet rain sensor Klik
    • Download datasheet NTC Klik
    • Download datasheet sensor magnetic Klik
    • Download datasheet touch sensor Klik
    • Download datasheet sensor vibrasi Klik
    • Download library water level sensor Klik
    • Download library PIR sensor Klik
    • Download library rain sensor Klik
    • Download library sensor magnetic Klik
    • Download library touch sensor Klik
    • Download library sensor vibrasi Klik









    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    BAHAN PRESENTASI UNTUK MATAKULIAH ELEKTRONIKA Oleh Annisa Az-Zahra 2010952058 Dosen Pengampu: Darwison, M.T. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS...