1. Supiannor, M. D., Fitriyadi, F., &
Rosmawanti, N. (2022). Model Atap Jemuran Gabah Otomatis Berbasis
Mikrokontroler Atmega328. Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer, 18(1),
43-54.
2. Kurnia, M., Warsito,
A., & Louk, A. C. (2016). Perancangan Alat Pembuka Dan Penutup Atap
Penjemur Gabah Secara Otomatis Dengan Menggunakan Arduino Uno Berbasis
Mikrokontroler Atmega328. Jurnal Fisika: Fisika Sains dan Aplikasinya, 1(1),
18-24.
3. Kobandaha, T.,
Mosey, H. I., & Suoth, V. A. (2018). Sistem Kontrol Atap Otomatis Tempat
Penjemuran Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO dan Node Sensor. Jurnal
MIPA, 7(2), 42-46.
4. Budiawan, R. A.,
& Wendanto, W. (2015). Alat Pengering Dan Pengukur Kadar Air Pada Gabah
Berbasis Mikrokontroler. Informatika, 2(1).
5. Al Faris, M.,
Purwiyanti, S., & Herlinawati, H. (2020). Rancang Bangun Prototype
Pengering Gabah Otomatis Dengan Pengendali Sensor Kelembaban Dan Suhu
Berdasarkan Suhu Ruang Berbasis Mikrokontroler ATmega 328. Electrician, 14(1),
21-25.
Proses menjemur gabah secara tradisional di bawah
sinar matahari langsung oleh petani masih dianggap kurang efektif, karena harus
terus mendapatkan pengawasan agar terhindar dari berbagai masalah seperti
guyuran air hujan yang dapat terjadi secara tiba-tiba. Makalah ini menyajikan
sebuah model atap jemuran otomatis terkendali mikrokontroler yang dapat menutup
dan membuka atap jemuran secara otomatis dengan memanfaatkan sensor hujan dan
sensor cahaya. Hasil uji menunjukkan ketika sensor hujan terkena air dalam
intensitas tertentu, atap jemuran akan menutup secara otomatis dengan bantuan
motor servo dan akan membuka pada keadaan sebaliknya. Demikian juga ketika
sensor cahaya mendapatkan sinar cahaya dalam intensitas tertentu akan membuka
jemuran, dan akan menutup kembali pada keadaan yang sebaliknya.
Beras merupakan makanan pokok penduduk Indonesia. Namun ironisnya, Indonesia sebagai negara agraris yang memiliki lahan pertanian yang subur justru harus mengimpor beras dari negara lain. Salah satu penyebab masalah ini adalah proses produksi tanaman padi yang belum maksimal. Produksi tanaman padi dimulai dari penyiapan lahan dan benih, pemeliharaan benih, penanaman, pemeliharaan tanaman padi, panen, pengeringan, dan pada akhirnya dikonsumsi atau diproduksi ulang. Proses-prosses di atas memiliki peran masing-masing untuk menunjang keberhasilan produksi tanaman padi. Setiap proses memiliki permasalahan masing-masing yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan seperti cuaca.
Gabah dikenal dengan nama latin Oryza Sativa adalah famili dari rumput rumputan (GRAMINEAE) merupakan salah satu bahan makanan dari biji bijian tertua didunia yang dikonsumsi sebagian besar manusia didunia termasuk di Indonesia, salah satu masalah dalam rantai produksi gabah adalah proses pengeringan gabah dari hasil panen yang dikenal dengan “Gabah Kering Sawah”, kadar air yang terkandung didalamnya dalam kisaran 20-25% (tergantung dari tingkat kemasakan buah waktu panen, cuaca waktu panen dan sebagainya), dan karena habitat tanaman gabah yang dalam pertumbuhannya memerlukan banyak air maka kebanyakan panen raya gabah jatuh dalam musim penghujan.
3.1. Pengeringan gabah
Pengeringan merupakan
proses penurunan kadar air gabah sampai mencapai nilai tertentu sehingga siap
untuk diolah/digiling atau aman untuk disimpan dalam waktu yang lama. Kehilangan hasil akibat ketidaktepatan dalam
melakukan proses pengeringan dapat mencapai 2,13 %. Pada saat ini cara pengeringan padi telah
berkembang dari cara penjemuran menjadi pengering buatan. Penjemuran merupakan
proses pengeringan gabah basah dengan memanfaatkan panas sinar matahari. Untuk
mencegah bercampurnya kotoran, kehilangan butiran gabah, memudahkan pengumpulan
gabah dan meng-hasilkan penyebaran panas yang merata, maka penjemuran harus
dilakukan dengan menggunakan alas.
Penggunaan alas untuk penjemuran telah berkembang dari anyaman bambu
kemudian menjadi lembaran plastik/terpal dan terakhir lantai dari semen/beton.
3.2. Sensor hujan
Sensor hujan merupakan jenis sensor yang akan aktif jika sensor terkena air hujan. Jika sensor terkena air hujan maka jalur antara port dan ground akan terhubung. Sehingga nilai tegangan di port akan bernilai nol karena terhubung langsung dengan ground. Rangkaian sensor air ini dirancang untuk mendeteksi air pada saat turun hujan tetapi juga dapat digunakan untuk mendeteksi level air dan lain-lain. Rangkaian ini menggunakan komponen resistor sebagai komponen utama dan elektroda sebagai pendeteksi air.
1.
3.3. Sensor suhu LM35
Adalah
komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi
besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga
mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga
dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak
memerlukan penyetelan lanjutan. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan
dikemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC) memiliki output tegangan keluaran
sangat linear sebanding dengan perubahan suhu. Sensor ini sebanding dengan
perubahan suhu. Sensor ini mengubah besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang
memiliki koefisien sebesar 10 mV/°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka
akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV dengan batas maksimal keluaran
sensor adalah 1,5V pada suhu 150°C. LM35 dapat disuplai dengan tegangan mulai
dari 4V[1]30V
DC dengan arus pengurasan 60 µA
3.4. Sensor module LDR
Sensor ini sering disebut sensor LDR (Light Dependent Resistor). LDR merupakan komponen dengan karakteristik resistor yang memiliki kepekaan terhadap cahaya. LDR (Light Dependent Resistant) merupakan salah satu jenis resistor yang nilainya berubah ubah karena adanya cahaya yang ditangkap. Perinsip kerja dari sensor ini apabila saat sensor mendapatkan cahaya maka tegangan mencapai nilai terendah, dan pada saat mendapatkan cahaya yang tinggi maka
tegangan yang dihasilkan juga tertinggi
3.5. Motor
Motor sebagai penggerak
atap. Motor yang digunakan adalah motor DC atau motor arus searah. Motor arus
searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Secara umum,
motor arus searah memiliki konstruksi yang terbagi atas dua bagian yaitu bagian
yang diam (stator) dan bagian yang bergerak/berputar (rotor).
3.6. Heater
Heater berfungsi sebagai
media pengering yang mengeluarkan suhu panas dalam pengeringan gabah.
Flowchart
Perangkat modul servo
membuka atap ketika sensor ldr mendeteksi sinar cahaya matahari atau sensor
hujan telah kering setelah di guyur hujan dan perangkat modul servo atap akan
menutup jika sensor hujan terkena air atupun jika sensor ldr mendeteki tidak
adanya cahaya matahari (senja).
[1] T. Ginting, T. B.
sitorus, F. H. Napitupulu, N. Taufiq B. and S. Gultom, "Analisa Pengujian
Performansi Mesin Pengering Gabah Dengan Pengaduk Berotari Kapasitas 11
Kg," Jurnal Dinamis, vol. 5, no. 4, pp. 72-77, 2017.
[2] N. Laila and Taufiq,
"Rancang Bangun Kendali Atap Jemuran," JUTISI, vol. 8, no. 1, pp. 45-
52, 2019.
[3] Lenni and A. Ajis,
"Rancang Bangun Atap Jemuran Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Hujan,
Sensor Ldr, Sensor Infra Red Dan Remote Berbasis Arduino Uno R3," Jurnal
Dinamika, vol. 2, no. 2, pp. 58-77, 2017.
[4] F. A. Arini,
"Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbsis Arduino Menggunakan Sensor
Raindrop Dan Sensor Dht11," University of Technology Yogyakarta, 2019.
[5] S. S. A. T. Eko
Rismawan, "Rancang Bangun Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis
Mikrokontroler Atmega8535," Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan,
vol 1 No. 1, pp. 49-57, 2012.
[6] A. S. Addari,
“Rancang Bangun Alat Kendali Penjemur Ikan Asin Bagi Para Nelayan”. Repository,
UNNES, 2019.
[7] M. Kurnia, A. Warsito
and A. C. Louk, "Perancangan Alat Pembuka Dan Penutup Atap Penjemur Gabah
Secara Otomatis Dengan Menggunakan Arduino Uno Berbasis Mikrokontroler
Atmega328," FISA, vol. 1, no. 1, pp. 18-24, 2016.
[8] S. Utama, A.
Mulyanto, M. A. Fauzi and N. U. Putri, "Implementasi Sensor Light
Dependent Resistor (LDR) Dan LM35 Pada Prototipe Atap Otomatis Berbasis
Arduino," CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro, vol. 2, no. 2,
pp. 83-89, 2018.
[9] L. F. Ishak,
"Perancangan Sistem Buka Tutup Atap Stadion Otomatis Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA 328P," Jurnal Litek: Jurnal Listrik Telekomunikasi
Elektronika, vol. 16, no. 2, pp. 36-41, 2019.
[10] Son, Sumarsono,
“Pengembangan Mikrokontroler Sebagai Remote Control Berbasis Android”. In
International Conference on Electrical Engineering and Computer Science
(ICECOS), 2019
- Download rangkaian simulasi Klik
- Download video simulasi Klik
- Download listing program Klik
- Download HTML Klik
- Download library Arduino Uno Klik
- Download library sensor rain Klik
- Download library sensor Klik
- Download datasheet Arduino Uno Klik
- Download datasheet resistor Klik
- Download datasheet potensiometer Klik
- Download datasheet motor servo Klik
- Download datasheet LED Klik
- Download datasheet LCD Klik
- Download datasheet sensor LDR Klik
- Download datasheet sensor rain Klik
- Download datasheet sensor ldr Klik
- Download datasheet Klik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar